Saturday, November 30, 2019

waktu

Waktu yang terkurung 
kalbu yang telah berdebu
Bahagia yang tlah kelu

Waktu yang muram
Hati yang telah hampa
Derita yang bertahta

Waktu yang karam
Rasa yang tenggelam
Nahkoda yang terluka

Waktu yang kejam 
Datang tak kembali
Pergi tak berarti

Waktu yang suram 
Lembayung yang kelabu
Redup yang menjadi gelap

Waktu yang durjana
Merindu detik
Merompak menit

Akankah kembali? 

Wednesday, November 27, 2019

cinta yang kejam

Cinta yang kejam
Kau beri aku 
Tapi tak kau beri dia

Cinta yang kejam 
Kau siksa aku 
Dari rindu yang semu

Cinta yang kejam
Kau berikan aku neraka 
Dari cemburu yg tak berkata

Cinta yang kejam 
Kau renggut dariku
Dengan asa yang takberdaya

Biarkan aku membendung rinduku

Biarkan aku Membendung rinduku 
Dari dahagamu dalam gelas yg retak

Biarkan aku membendung rinduku
Dari api yang membakar kertas dan terhempas

Biarkan aku membendung rinduku
Dari genggaman yang tercengkram dan membuatnya karam 

Monday, November 25, 2019

apa aku sanggup

Kau tau aku berharap membenci mu
Dari kasih yang kau dapat lebih dulu
dengan iri yang tak dapat memilikimu

Kau tau aku berharap mencelamu
Dari keindahan yang membuatku terpaku
Dengan siksaan untuk merindumu

Tapi apa aku sanggup? 

reinkarnasi

Walaupun kau tak ada disampingku
Senyummu mendampingiku
Walau hariku tak bersama dirimu
matamu membuatku lebih bahagia

Meski ragamu tak kumiliki 
Hatiku kan terus mendampingi
Tuhan berikan aku reinkarnasi
hanya kau yg akan kurindui 
Untuk ku sayangi 




Monday, November 18, 2019

tak ada senyummu


Tak ada senyum mu hari ini 
Aku yertawa dengan pedih
Tersenyum dengan perih
Tanpa senyummu hari ini
Bertahta tak dapat berkata
Berdaya namun tak berupaya
Tanpa senyum mu hari ini
Dewa terbekam
Bidadari muram
Malaikat karam 
Bagaimana dengan aku? 

pucuk kering



Pucuk yang kering 
tumbuh dan mati 
Tua bersama ranting 
Lara dan pergi Kurus tak terurus 
terpukul tak terangkat 
Tergeletak dan terinjak 
Terlena dan terhina 
tak bergerak dan terhentak 
Bergejolak terbawa ombak
 Berteriak tak beriak 
Hanya rindu air

Saturday, November 16, 2019

BSYT (Bidadari setia yang terluka)

 Bidadari setia yang muram
Tersenyum namun menitihkan air mata 
Memberikan cahaya walau saat kelam
Berisyarat surga walau dalam neraka

Bidadari setia yang terluka
Meski tersayat tetap saja bercinta
Mata terpejam hati terjaga
Bertarung kesedihan untuk bahagia

Bidadari setia yang tak murka 
Tertatih untuk berlari
Merangkul walau terpukul
Mengalir walau tak berair

Bidadari setia yang  tersiksa
Entah kapan dia terluka
Mencari dewa dari jelata
Untuk ia bawa menuju surga


Friday, November 15, 2019

apalah

kemarin semua cerita telah terhampar dalam benua
hari ini cerita dihamparkan untuk semua
esok cerita baru terlukis dan bersua

jika kemarin lampu meredup 
hari ini lampu menyala
esok dia yang akan menggambarnya 

saat kemarin kucing bermain 
hari ini kucing berlari 
esok dia akan mencatat nya

Kucing nakal

Mengeong Berguling
Mengeong
menjilat dan mengeong

bersimpuh dan berdiri
ingin makan

Mengeong
berlari dan mengejar

Mengeong
hampa dan mencoba
memanggil dan menggeram
melihat lampu yang redup

ekornya berdiri membenci
tak mau lari terus melindungi

ekornya dikibas
saat lampu tak redup
berlari dan menari


Semalam

Hujan tak mengiris kesedihan
Petir bukan marah pada awan
mereka berderma kepada kamajaya

Hujan tak dapat bicara
petir tak dapat menyapa
tapi mentari menganugrahi sua

Hutan tak menjerit pedih
Pohon tak bekata perih 
Tapi kabut menyelimuti kasih 


Lampu Yang Redup

Lampu redup berkawan dengan gelap
Mengundang kucing yang terlelap
Hingga hinggap dan terperangkap

Membuang asa jangan membuang cahaya
Meski gelap jangan menantang bahaya
melangkahlah menunggu seraya